Sejarah baru pasti pernah terjadi dalam hidup setiap insan. Sebuah perubahan menuju suatu yang lebih bermakna dalam hidupku juga terjadi, sendirinya secara alami tanpa suatu rekayasa sistematika. Ini adalah ungkapan seorang pelaku sejarah yang merasakan sejarah baru dalam hidupnya. Sudah pasti dalam setiap kesempatan berbincang dengan siapa saja tanpa saya sadari selalu terungkap pengalaman yang membuat saya menjadi manusia baru seperti sekarang ini.

Dengan latar belakang pekerja keras dan terampil membuat saya tidak susah untuk menghasilkan uang. Namun uang tetap menjadi uang yang dengan mudah hilang seperti bagaimana saya mendapatkannya. Tepatnya pada tanggal 12 Februari 2007 babak baru kehidupan saya dimulai. Berawal dari perjumpaan yang tidak disengaja dengan angka-angka dalam tabel yang digandakan sehari sebelumnya di Edelweis Komputer dan Foto Copy (usaha saya waktu itu), saya mendaftarkan diri menjadi anggota Credit Union Bahtera Sejahtera dan terlibat aktif sebagai kelompok inti serta sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan Credit Union Bahtera Sejahtera. Akhirnya pada oktober 2008 berdasarkan hasil kesepakatan Rapat Pengurus saya dikirim untuk mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh BKCUK yang sedianya direncanakan bagi aktivis Credit Union dari Batam (sekarang CU Jembatan Kasih) dan dari Agats (Sekarang CU Ndar Sesepok). Diklat selama 3 bulan dengan konsep satu 1 bulan belajar di kelas dan 2 bulan magang (di CU Lantang Tipo dan CU Katulistiwa Bhakti) masing-masing selama 1 bulan merupakan sebuah anugerah sekaligus kepercayaan yang harus bisa saya pertanggungjawabkan.

Sebuah rentetan sejarah baru dalam pemahaman tentang spirit gerakan Credit Union yang saya peroleh selama magang membuat saya terpacu dan menyadari bahwa disinilah ladang saya untuk berkarya. Sepulangnya dari magang, saya diangkat menjadi staf magang hingga pada Februari 2010 saya diangkat menjadi Manejer Credit Union Bahtera Sejahtera. Sebuah tanggungjawab besar bagi saya untuk mempertahankan dan menumbuhkan Credit Union Bahtera Sejahtera. Namun dengan spirit dan tanggungjawab saya tetap menjalankannya.

Banyak sekali suka duka yang saya alami selama memimpin Credit Union Bahtera Sejahtera ini. Waktu itu hanya ada empat staf dengan kemampuan seadanya serta sistem yang masih manual, saya dan rekan-rekan terus bekerja. Sebagai pimpinan manajemen memang tidak mudah untuk menjalankan CUBS, apalagi alat yang digunakan juga masih tergolong sederhana. Belum jelasnya tugas antara Pengurus, Pengawas dan Manajemen waktu itu membuat semua kegiatan sulit dikontrol. Berat tapi inilah perjuangan. Sering saya dihubungi oleh teman-teman di Samarinda untuk kembali bekerja di sana (dengan penghasilan yang lebih besar dan beban kerja sedikit) namun komitmen dan roh gerakan serta tanggungjawab yang ada dalam diri saya toh tetap mengaharuskan saya mengatakan di sinilah ladang saya sesungguhnya.

Untuk mempromisikan gerakan CUBS saya dan rekan-rekan  lakukan dengan semangat sampai kepelosok-pelosok desa, tidak mengenal siang dan malam. Semangat mewartakan gerakan ini begitu hebat. Melihat bahwa gerakan ini adalah kabar gembira yang perlu terus menerus diwartakan maka perlu ada manajemen yang terampil dan mampu dibidangnya dan ini merupakan tantangan tersendiri bagi saya. Apalagi waktu itu selain sebagai manejer saya juga merangkap sebagai staf konsultasi kredit, keuangan dan fasilitator sehingga oleh Ibu Dewi dari BKCUK saya digelari Manejer Tukang Sate. Oleh sebab itu dengan kemampuan yang ada tanpa ada bayaran saya memberikan pelatihan kepada staf (pada tahun 2010 ada perekrutan staf), agar pekerjaan-pekerjaan dapat terdistribusi dengan baik. Tanpa lelah setelah kegiatan pelayanan dan promosi saya mengajak teman-teman staf untuk belajar.  Spirit dan pengetahuan yang saya miliki tentang gerakan ini itulah yang saya ajarkan.

Akirnya dalam suka dan duka saya memimpin manejemen CUBS, saat ini CUBS memiliki 1 Kantor Pusat, 4 Tempat Pelayanan  dengan total staf 29 Orang  . Ada kebanggaan tersendiri bagi diri saya, apalagi kegiatan-kegiatan operasional mulai perlahan-lahan dibenahi. Namun kebanggaan ini juga menjadi tantangan baru bagi saya untuk mempertahankan dan memajukan CUBS agar bisa memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat Nian Tana Sikka tercinta.

Created by: Yohanes Edelbertus Dare